Halaman


JANGAN LUPA JUGA LIAT POSTING LAMA NYA YA !!!!!!

Sabtu, 22 Oktober 2011

JENIS DAN PENGERTIAN KATA GANTI

Kata Ganti atau Pronomina

Yang termasuk dalam jenis kata ini adalah segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Pembagian Tradisional menggolongkan kata-kata ini ke dalam suatu jenis kata tersendiri. Ketentuan ini tidak dapat dipertahankan dari segi structural, karena kata-kata ini sama strukturnya dengan kata-kata benda lainnya. Oleh karena itu dalam usaha mengadakan pembagian jenis kata yang baru kita akan menempatkannya dalam suatu posisi yang lain dari biasa.
Kata-kata ganti menurut sifat dan fungsinya dapat dibedakan atas:
1. Kata Ganti Orang atau Pronomina Personalia
Kata Ganti Orang dalam bahasa Indonesia adalah:


Tunggal :
orang ke-I   : aku
orang ke-II  : engkau
orang ke-III : dia


Jamak :
orang ke-I    : kami,kita
orang ke-II   : kamu
orang ke_III : mereka

a. Untuk orang I
Untuk orang pertama tunggal, guna menyatakan kerendahan diri dipakai kata-kata hamba, sahaya (Sansekerta: pengiring, pengikut), patik, abdi. Sebaliknya intuk mengungkapkan suasana yang agung atau mulia maka kata kami yag sebenarnya digunakan untuk orang pertama jamak dapat dipakai pula untuk menggantikan orang pertama tunggal. Ini disebut pluralis majestatis.
b. Untuk orang II
Untuk orang kedua tunggal dipakai paduka (Sansekerta: sepatu), tuan, Yang Mulia, saudara, ibu, bapak, dan lain-lain. Semuanya itu dipakai untuk menyatakan bahwa orang yang kita hadapi jauh lebih tinggi kedudukannya daripada kita. Kata kamu yang sebenarnya merupakan kata ganti orang kedua jamak dipakai pula sebagai pluralis majestatis untuk menggantikan orang kedua tunggal. Tetapi pada masa sekarang ini nilai keagungan itu sudah tidak terasa lagi, karena terlalu sering dipakai.
c. Untuk orang III
Untuk orang ketiga dipergunakan juga kaata-kata beliau, sedang bagi yang telah meninggal dipakai kata mendiang, almarhum atau almarhumah.
2. Kata Ganti Kepunyaan atau Pronomina Posesif
Kata ganti kepunyaan adalah segala kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan sebagai pemilik: -ku, -mu, -nya, kami, kamu, mereka. Sebenarnya pembagian ini dalam bahasa Indonesia tidak diperlukan sebab yang disebut kata ganti kepunyaan itu sama saja dengan kata ganti orang dalam fungsinya sebagai pemilik. Dalam fungsinya sebagai pemilik ini, kata-kata tersebut mengambil bentuk-bentuk ringkas dan dirangkaikan saja di belakang kata-kata yang diterangkannya.
     bajuku   = baju aku
     bajumu  = baju engkau
     bajunya  = baju n + ia
Bentuk-bentuk ringkas ini yang diletakkan di belakang sebuah kata disebut enklitis . Bentuk enklitis ini dipakai juga untuk menunjukkan fungsi kata ganti orang, bila kata ganti orang itu menduduki jabatan obyek atau mengikuti suatu kata depan:
padaku, padamu, padanya, bagiku, bagimu, baginya, dan lain-lain.
Apabila bentuk-bentuk ringkas itu dirangkaikan di depan sebuah kata disebut proklitis , misalnya kupukul, kaupukul.
Di atas telah disinggung bahwa apa yang dinamakan kata ganti kepunyaan itu dalam bahasa Indonesia tidak pelu ada. Bahwa dalam bahasa Yunani-Latin terdapat konsepsi ini, hal itu sejalan dengan struktur bahasa-bahasa tersebut. Sebagai contoh, kata saya dalam bahasa Latin adalah ego dengan mengambil bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya dalam kalimat: ego, mei, mihi, me; tetapi dalam fungsinya sebagai pemilik terdapat bentuk meus, yang akan mengambil semua bentuk sebagai kata-kata sifat sesuai dengan kata benda yang diikutinya: meus, mei, meo, dan lain-lain. Jadi kata meus memiliki deklinasi tersendiri. Bahasa Indonesia tidak demikian. Dalam segala hal kata saya, misalnya, tetapi tidak berubah: saya berjalan, abang memukul saya, ia memberi sebuah buku kepada saya, ia mengambil buku saya, dan sebagainya. Kata saya dalam buku saya tidak mengurangi pengertian kita bahwa kata itu adalah pengganti orang dengan fungsi sebagai pemilik sesuatu.
Kata ganti (pronoun) ialah kata yang dipergunakan untuk menggantikan kata benda.
1.      Macam-macam kata ganti
Menurut fungsinya kata ganti dibedakan sbb:
1. Kata ganti orang, ialah kata yang menggantikan orang. Kata ganti orang ada tiga macam, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama
Contoh : saya, aku, kami
b. Kata ganti orang kedua
Contoh : kamu, anda, engkau, saudara, bapak
c. Kata ganti orang ketiga
Contoh : dia, ia, beliau, -nya
2. Kata ganti milik, ialah kata ganti yang dipakai di belakang kata benda yang menyatakan pemilikan.
Contoh: Bukuku dipinjamnya.
Lukisannya sangat bagus.
3. Kata ganti penunjuk, ialah kata ganti untuk menunjukkan sesuatu.
Contoh: Lemari itu sangat besar.
Bulan ini ia akan berangkat.
4. Kata ganti penghubung, ialah kata ganti yang berfungsi sebagai penghubung dalam kalimat.
Contoh: Rumah yang besar itu sekarang sudah dijual.
Gadis yang ramah itu disenangi teman-temannya.
5. Kata ganti penanya, ialah kata yang dipergunakan untuk bertanya atau menanyakan orang, benda, sifat, keadaan, waktun atau tempat.
Contoh: Dimana kau simpan bukuku?
Siapa yang menempati rumahnenek?
Mengapa ia tidak datang? dsb.

Kata depan atau kata perangkai (Preposision), ialah kata yang terletak di depan kata lain berfungsi menghubungkan atau merangkaikan kata dengan kata atau kata dengan kalimat.
Macam-macam kata depan
Berdasarkan fungsinya, kata depan dibedakan sebagai berikut:
1. Kata depan di, ke, dan dari, dalam fungsi menyatakan arah atau tempat.
di : menunjukkan ada pada suatu tempat
ke : menunjukkan tempat yang dituju
dari : menunjukkan tempat yang ditinggalkan.
Kata depan tersebut merupakan jenis kata depan sejati (asli). Namun demikian terdapat jenis kata depan yang lain yang berasal dari kata benda, kata kerja, dan lain-lain.
2. Kata depan pada atau kepada berfungsi menyatakan waktu atau nama orang.
Contoh : Kami tunggu kehadirannya pada hari Minggu, 26 Maret 2006.Tanyakan kepada gurumu tentang penjelasan soal itu.
3. Kata depan akan berfungsi menyatakan waktu atau kegiatan yang akan dilaksanakan atau yang akan terjadi.
Contoh: Kami berdua akan mendaki Gunung Gede.
Mendung seperti ini biasanyaakan turun hujan
4. Kata depan dengan berfungsi menyatakan alat, keadaan, hubungan kesetaraan, dan keterangan perbandingan.
Contoh: -Ayah memotong kayu dengan gergaji. (alat)
-Dengan tergesa-gesa mereka berlari meninggalkan desa. (keadaan)
-Surabaya lebih panas dibandingkan dengan Jakarta. (perbandingan)
-dsb.
5. Kata depan atas berfungsi menghubungkan kata benda atau kata kerja dengan kata keterangan dan berfungsi menggantikan kata dengan, demi.
Contoh: -Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja sama semua elemen masyarakat.
-Terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.
6. Kata depan antara berfungsi menunjukkan jarak.
Contoh: -Lokasi perkemahan itu terletak antara Bogor dengan Jakarta. (jarak).
-Tabrakan maut antara bus dengan kereta menewaskan 20 penumpang bus.





1 komentar:

  1. semoga sukses blognya.
    mampir juga ya ke blog saya kerangpendaki.blogspot.co.id
    sankyuu

    BalasHapus